Langsung ke konten utama

Postingan

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 119

  فَغُلِبُوْا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوْا صٰغِرِيْنَۚ  ( الاعراف : ١١٩) Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. ( QS. Al-A'raf ayat 119 ) Dengan kejadian tersebut maka mereka, yakni para penyihir dikalahkan di tempat itu di hadapan orang banyak. Dan karena telah dipermalukan dengan kekalahan itu maka berbaliklah mereka menjadi orang-orang yang hina, setelah sebelumnya tampil dengan penuh kesombongan dan yakin akan meraih kemenangan dan kemuliaan. Mereka merasa sangat terhina dengan kekalahan ini. Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa pesihir itu telah dikalahkan di tempat itu, dan jadilah mereka orang-orang yang hina dina. Artinya bila sebelum peristiwa itu, para pesihir merasa bangga percaya diri secara berlebihan, maka setelah kekalahan itu tersingkaplah kebohongan dan kepalsuan mereka, karena sihir mereka tidak mempunyai kekuatan sama sekali. Di samping itu, karena kekalahan tersebut, sirnalah sudah harapan mereka untuk mendapatkan harta benda, pan

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 118

  فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَۚ  ( الاعراف : ١١٨) Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. ( QS. Al-A'raf ayat 118 ) Dengan mukjizat tongkat tersebut maka terbuktilah kebenaran yang berada di pihak Nabi Musa, dengan disaksikan orang banyak. Dan segala yang mereka kerjakan berupa sihir dan kepalsuan jadi sia-sia dan batal semua. Kebatilan, walau dibalut keindahan, hanya akan mengelabui sesaat, tetapi akan sirna bila berhadapan dengan kebenaran. Dalam ayat ini ditegaskan bahwa dengan lenyapnya semua ular ciptaan ahli-ahli sihir Firaun dari pandangan orang-orang yang menyaksikannya, berarti kemenangan bagi mukjizat Nabi Musa atas perbuatan ahli-ahli sihir yang penuh kebathilan dan kepalsuan itu. Sihir mereka menjadi tidak berdaya menghadapi mukjizat utusan Allah. Dalam kisah Nabi Musa yang terdapat dalam Surah thaha, sehubungan dengan masalah ini Allah berfirman: Apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya pesihir (belaka). Dan t

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 117

  ۞ وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنْ اَلْقِ عَصَاكَۚ فَاِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُوْنَۚ  ( الاعراف : ١١٧) Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. ( QS. Al-A'raf ayat 117 ) Dan untuk menunjukkan kebesaran Kami di hadapan orang banyak, Kami wahyukan kepada Nabi Musa, "Lemparkanlah tongkatmu!" Nabi Musa pun segera melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi seekor ular yang bergerak dengan cepat menelan habis segala kepalsuan mereka, yakni sihir dan tipu daya yang mereka lakukan. Setelah Allah menenangkan Nabi Musa, Allah berfirman kepadanya, "Jatuhkanlah tongkatmu itu (ke tanah)." Maka sekonyong-konyong tongkat itu berubah menjadi ular yang sebenarnya, dan menelan semua ular hasil sihir mereka. Karena mukjizat tongkat Nabi Musa menjadi ular yang sebenarnya, dan kemudian makan tali dan tongkat kecil yang disihir menjadi ular, maka hal ini m

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 116

  قَالَ اَلْقُوْاۚ فَلَمَّآ اَلْقَوْا سَحَرُوْٓا اَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوْهُمْ وَجَاۤءُوْ بِسِحْرٍ عَظِيْمٍ  ( الاعراف : ١١٦) Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena'jubkan). ( QS. Al-A'raf ayat 116 ) Dengan penuh keyakinan dan tanpa rasa takut sedikit pun, dia (Nabi Musa) menjawab, "Lemparkanlah lebih dahulu apa yang hendak kamu lempar!" Maka setelah mereka melemparkan apa yang dibawa berupa tali-temali dan tongkat, mereka menyihir mata orang banyak yang hadir di tempat itu. Tali-temali dan tongkat itu terlihat bagaikan ularular yang bergerak dan bertumpuk satu sama lain, seolah-olah apa yang mereka lakukan itu benar-benar terjadi, dan pemandangan itu menjadikan orang banyak itu tercengang dan takut, karena mereka memperlihatkan sihir yang hebat dan menakjubkan disertai dengan teriakan, 'hati-

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 115

  قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِمَّآ اَنْ تُلْقِيَ وَاِمَّآ اَنْ نَّكُوْنَ نَحْنُ الْمُلْقِيْنَ  ( الاعراف : ١١٥) Ahli-ahli sihir berkata: "Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?" ( QS. Al-A'raf ayat 115 ) Para ahli sihir itu pun setelah mendapatkan janji Fir'aun dan membayangkan kedudukan yang akan diperoleh dengan penuh percaya diri mendatangi Nabi Musa. Dengan nada menantang, mereka para pesihir berkata, "Wahai Musa! Engkaukah yang akan melemparkan lebih dahulu tongkat yang engkau miliki itu, atau kami yang melemparkan lebih dulu apa yang kami miliki?" Setelah mendapat jawaban dan janji yang menggembirakan dari Firaun tersebut, maka ahli-hli sihir lalu menoleh kepada Nabi Musa dan mereka berkata kepadanya: "Siapakah yang akan memulai lebih dahulu, kamu atau kami?" Tantangan mereka ini menunjukkan bahwa para ahli sihir Firaun sangat percaya diri dan sangat membanggakan keampuhan sihirnya. Mereka tidak

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 114

  قَالَ نَعَمْ وَاِنَّكُمْ لَمِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ  ( الاعراف : ١١٤) Fir'aun menjawab: "Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)". ( QS. Al-A'raf ayat 114 ) Karena Fir'aun ingin menang dan mengalahkan sihir Nabi Musa, dia (Fir'aun) menjawab, "Ya, tentu bagi kalian imbalan yang besar, bahkan lebih dari itu sesungguhnya kamu pasti benar-benar akan termasuk orang-orang yang didekatkan kedudukannya padaku dan akan mendapatkan segala bentuk kesenangan." Firaun menjawab pertanyaan mereka itu, "Ya kamu akan mendapat upah yang besar, dan di samping itu kamu akan menjadi orang-orang yang dekat dengan kami, sehingga kamu akan memperoleh pangkat dan harta benda yang akan memberikan kenikmatan dan kebahagiaan bagimu". Jawaban Firaun kepada para ahli sihir tersebut menunjukkan bahwa ia sangat memerlukan tenaga dan keahlian mereka, karena ia sangat khawatir akan kehilangan kedudukan dan kerajaannya, menurut pe

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 113

  وَجَاۤءَ السَّحَرَةُ فِرْعَوْنَ قَالُوْٓا اِنَّ لَنَا لَاَجْرًا اِنْ كُنَّا نَحْنُ الْغٰلِبِيْنَ  ( الاعراف : ١١٣) Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir'aun mengatakan: "(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?" ( QS. Al-A'raf ayat 113 ) Fir'aun pun mengikuti saran tersebut dan menangguhkan persoalan Nabi Musa dan Nabi Harun, sambil mengumpulkan para pesihir yang pandai di negeri itu. Dan tak berapa lama kemudian para pesihir yang dikumpulkan oleh bala tentara itu pun datang kepada Fir'aun. Mereka tahu peristiwa yang terjadi dan menyadari akan pentingnya keberadaan mereka, sehingga mereka berani berkata kepada Fir'aun, "Apakah kami benar-benar akan mendapat imbalan yang besar, sesuai tugas berat yang kami emban, jika kami menang dan berhasil mengalahkan sihir Musa?" Begitulah keadaan para penyihir yang selalu merasa butuh dan mengejar materi, sehingga seringkali mati dalam keadaan miskin dan dalam bentuk

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 112

  يَأْتُوْكَ بِكُلِّ سٰحِرٍ عَلِيْمٍ  ( الاعراف : ١١٢) Supaya mereka membawa kepadamu semua ahli sihir yang pandai". ( QS. Al-A'raf ayat 112 ) Agar mereka membawa secara paksa atau suka rela semua pesihir yang pandai kepadamu." Dengan berkumpulnya para ahli sihir itu di hadapanmu, mereka akan membeberkan hakikat yang sebenarnya dibawa Musa. Dengan demikian, tak seorang pun yang dapat diperdaya. Oleh karena Firaun meminta saran kepada para pembesarnya, maka mereka mengajukan saran agar Musa dan saudaranya (yaitu Nabi Harun) ditahan, dan penyelesaian masalahnya ditangguhkan buat sementara. Di samping itu, Para pembesar Firaun itu mengatakan bahwa Firaun harus segera mengirim utusan, ke semua pelosok negeri, untuk mengumpulkan ahli-ahli sihir yang sangat mahir, yang diharapkan akan dapat mengalahkan mukjizat Nabi Musa yang telah diperlihatkan kepada mereka. Adanya saran mereka untuk menangguhkan persoalan Nabi Musa, menunjukkan bahwa Firaun telah berniat untuk membunuh Nabi

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 111

  قَالُوْآ اَرْجِهْ وَاَخَاهُ وَاَرْسِلْ فِى الْمَدَاۤىِٕنِ حٰشِرِيْنَۙ  ( الاعراف : ١١١) Pemuka-pemuka itu menjawab: "Beri tangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan (ahli-ahli sihir), ( QS. Al-A'raf ayat 111 ) Sebagai tanggapan atas tantangan di atas, pemuka-pemuka itu pun menjawab, "Tahanlah atau berilah tempo untuk sementara waktu kepada dia, yakni Nabi Musa dan saudaranya, yaitu Nabi Harun yang menjadi tangan kanannya, dan jangan kamu bunuh mereka. Kerahkanlah dan utuslah ke kota-kota yang berada di bawah kekuasaanmu beberapa orang bala tentara untuk mengumpulkan para pesihir dari berbagai penjuru negeri. Oleh karena Firaun meminta saran kepada para pembesarnya, maka mereka mengajukan saran agar Musa dan saudaranya (yaitu Nabi Harun) ditahan, dan penyelesaian masalahnya ditangguhkan buat sementara. Di samping itu, Para pembesar Firaun itu mengatakan bahwa Firaun harus segera mengirim utusan, ke semua pelosok neger

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 110

  يُّرِيْدُ اَنْ يُّخْرِجَكُمْ مِّنْ اَرْضِكُمْ ۚ فَمَاذَا تَأْمُرُوْنَ  ( الاعراف : ١١٠) Yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu". (Fir'aun berkata): "Maka apakah yang kamu anjurkan?" ( QS. Al-A'raf ayat 110 ) Untuk memojokkan Nabi Musa, mereka berkata, "Dengan sihirnya itu, ia sebenarnya hendak merampas kekuasaanmu dan mengusir kamu dari negerimu, yaitu Mesir, sehingga hanya dia dan kaumnya saja yang akan tinggal di situ. Dengan sihir itu pula ia dapat meluluhkan hati warga negeri ini agar mengikutinya." Fir'aun berkata, "Cobalah pikirkan apa saran kamu untuk keluar dari kesulitan ini!" Dalam ayat ini diterangkan bahwa para pembesar Firaun menghasut Firaun dengan menyatakan kepadanya, bahwa Musa adalah orang yang mempunyai pengetahuan dan bermaksud jahat, yaitu hendak merebut kekuasaan dari tangan Firaun dan mengusirnya bersama pengikutnya dari negeri Mesir. Hasutan ini berhasil, sehingga Firaun bertanya kepada mereka tenta

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 109

  قَالَ الْمَلَاُ مِنْ قَوْمِ فِرْعَوْنَ اِنَّ هٰذَا لَسٰحِرٌ عَلِيْمٌۙ  ( الاعراف : ١٠٩) Pemuka-pemuka kaum Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai, ( QS. Al-A'raf ayat 109 ) Ketika Nabi Musa telah memperlihatkan bukti-bukti dari Allah itu, tercenganglah para pemuka dan pembesar Fir'aun. Pemuka-pemuka kaum Fir'aun, dengan menjilat dan bersikap munafik, berkata kepada Fir'aun, "Orang ini benar-benar pesihir yang pandai, ini sebenarnya hanya kemahiran sihir saja, bukan bukti dari Allah, karena itu jangan memercayainya. Dalam ayat ini diterangkan bahwa setelah para pembesar kaum Firaun menyaksikan mukjizat yang diperlihatkan Nabi Musa kepada mereka, hati nurani mereka tidak beriman, bahkan mereka menuduh Nabi Musa telah melakukan sihir. Mereka menganggap bahwa perubahan tongkat Nabi Musa menjadi ular besar yang mereka saksikan, sama halnya dengan apa yang dapat diperbuat oleh ahli-ahli sihir yang terkenal di masa itu. Sihir dapa

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 108

  وَّنَزَعَ يَدَهٗ فَاِذَا هِيَ بَيْضَاۤءُ لِلنّٰظِرِيْنَ ࣖ  ( الاعراف : ١٠٨) Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya. ( QS. Al-A'raf ayat 108 ) Melihat itu, Fir'aun meminta bukti yang lain, dan dia Nabi Musa mengeluarkan tangannya dari dalam lubang leher bajunya, tiba-tiba tangan itu, yang sebelumnya berwarna hitam sesuai warna kulitnya yang kehitam-hitaman, menjadi bercahaya putih gemerlapan, yang tampak jelas bagi orang-orang yang melihatnya ketika itu, bukan karena belang atau penyakit, tetapi putih karena sangat bercahaya. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Nabi Musa memperlihatkan mukjizat yang kedua, yaitu tangannya kelihatan bercahaya, memancarkan sinar yang terang. Setelah ia melemparkan tongkatnya, dan orang-orang yang hadir menyaksikan ular yang menjelma dari tongkat tersebut, maka Nabi Musa memasukkan tangannya ke ketiaknya melalui leher bajunya, kemudian dikeluarkannya. Ternyat

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 107

  فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ ۖ  ( الاعراف : ١٠٧) Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. ( QS. Al-A'raf ayat 107 ) Mendengar tantangan itu, lalu serta merta dan tanpa selang waktu yang lama, Nabi Musa melemparkan tongkatnya yang ada di tangan kanan ke hadapan Fir'aun dan kaumnya, tiba-tiba tongkat itu berkat kekuasaan Allah berubah menjadi ular besar yang sebenarnya, yakni benarbenar ular dan bergerak dengan sangat cepat yang terlihat dengan mata kepala secara jelas. Tantangan Firaun itu segera dijawab oleh Nabi Musa dengan memperlihatkan dua macam mukjizatnya. Pertama Musa menjatuhkan tongkatnya ke tanah, tiba-tiba tongkat tersebut menjadi seekor ular besar yang mempunyai sifat-sifat ular secara biologis, dapat bergerak dan berjalan dengan sesungguhnya, berbeda dengan ular yang diciptakan para pesihir pada masa itu, yang hanya nampak seolah-olah seperti ular yang bergerak, padahal tidak demikia

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 106

  قَالَ اِنْ كُنْتَ جِئْتَ بِاٰيَةٍ فَأْتِ بِهَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ  ( الاعراف : ١٠٦) Fir'aun menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar". ( QS. Al-A'raf ayat 106 ) Mendengar ucapan Nabi Musa itu dan pernyataannya bahwa beliau membawa serta bukti kebenaran, maka dia, yakni Fir'aun menjawab, "Jika benar engkau datang dengan membawa sesuatu bukti pendukung dari Tuhanmu, sebagaimana pengakuanmu, maka tunjukkanlah bukti itu kepadaku, kalau kamu termasuk orang-orang yang benar dalam pengakuan dan tindakanmu lagi dapat dipercaya." Pada ayat ini disebutkan jawaban Firaun kepada Nabi Musa, bahwa jika benar Nabi Musa datang menunjukkan kerasulannya hendaklah ia membuktikan kebenaran ucapannya, bahwa ia adalah utusan Allah, dan ia memperoleh mukjizat dari pada-Nya. Semula Firaun menduga bahwa Musa hanya berbohong mengaku menjadi utusan Allah. Oleh karena itu, Firaun m

Tafsir Kemenag : Tafsir Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 105

  حَقِيْقٌ عَلٰٓى اَنْ لَّآ اَقُوْلَ عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَقَّۗ قَدْ جِئْتُكُمْ بِبَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ فَاَرْسِلْ مَعِيَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ۗ  ( الاعراف : ١٠٥) Wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku". ( QS. Al-A'raf ayat 105 ) Sebagai seorang nabi dan rasul yang bertugas menyampaikan pesan Allah, aku wajib mengatakan yang sebenarnya tentang Allah. Sungguh, untuk memperkuat kebenaran yang kubawa ini, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata, berupa aneka mukjizat yang bersumber dari Tuhanmu. Karena itu, maka lepaskanlah Bani Israil. Biarkan mereka pergi bersamaku ke Baitulmakdis, negeri nenek moyang kami. Bebaskanlah mereka dari perbudakanmu dan biarkanlah mereka keluar ke wilayah yang bukan wilayahmu, agar mereka dapat menyembah Tuhan mereka dan Tuhanmu." Dalam ayat ini dikisahkan ucapan